Selasa, 01 November 2011

Nelayan Sungai Dua Laut Tanam Terumbu Karang


Teknis pengikatan bibit karang
Di pagi yang cerah, sekitar pukul 07.00 Wita, hari Rabu, tanggal 05 Oktober 2011 bertempat di pesisir desa Sungai Dua Laut, Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.  Beberapa orang nelayan tengah sibuk mengangkat hasil olahan mereka berupa cor semen yang berbentuk bulat dan segi empat, yang dipancangi dengan empat buah pipa paralon kecil.  Cor semen Itu adalah subtract transplantasi lepas dasar yang telah dibuat oleh nelayan setempat selama beberapa bulan lamanya.   Karena terkendala cuaca dan kondisi laut yang tidak bersahabat, maka baru hari ini mereka bisa ke laut, mengingat kondisi laut sekarang sudah agak teduh.
Tidak ketinggalan pula, Penyuluh Perikanan, Tenaga Pendamping PUMP, staf Dinas Kelautan dan Perikanan turut serta dalam kegiatan tersebut.  Sebab, kegiatan ini terlaksana atas dukungan dan dibiayai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu.
Ayo…..akhirna jadi jua hari ini kita mencaburakang transplantasi karan kita” kata salah seorang nelayan dengan penuh semangat, walaupun mengatakannya dengan logat Bugis yang terbata-bata. Maklum, hampir 99% penduduk di desa ini adalah Suku Bugis.  Kami pun hanya mengiyakannya.  Akupun hanya menarik nafas panjang mengatur nafas, bagimana tidak, sebanyak kurang lebih 150 buah subtrat transplantasi yang beratnya berkisar antara 2 – 5 kg harus kami masukkan ke kapal secepatnya, mengingat pada pagi hari cuaca masih teduh.
Setelah beberapa lama, seluruh subtrat karang sudah berada di dalam kapal.  Tanpa menunggu waktu lagi kami pun segera ke tempat tujuan kami, yaitu Batu Anugerah yang terletak di kawasan laut Kecamatan Sungai Loban.  Karang ini diberi nama Batu Anugerah oleh nelayan setempat, karena konon pada jaman dulu, ada kapal yang terdampar di atas karang, namanya KM. Anugerah.  Jadi, hingga sekarang gugusan karang tersebut diberi nama Batu Anugerah.
Setelah selang waktu sekitar 30 menit, dengan menggunakan alat navigasi GPS (Global Positioning System) kami sudah tiba di Karang Batu Anugerah.  Karang ini memiliki cirri-ciri yang khas, yaitu pada saat air mengalami surut terendah, gugusan karang ini timbul di atas permukaan air laut.  Sesampai disana kami mulai mempersiapkan segala sesuatunya, dari persiapkan alat snorkeling dan alat untuk mengambil bibit karang.
Untuk menunjang keberhasilan karang yang ditransplantasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1.      Lokasi penempatan subtrat bibit jangan terlalu jauh dengan lokasi karang pengambilan bibit karang.  Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam menempatkan subrat bibit, selain itu juga agar kondisi perairan antara lokasi pengambilan bibit dan lokasi penempatan relatife sama.
2.      Bibit karang harus diambil secara berhati-hati agar koloninya tetap sempurna dan tidak hancur pada saat pengambilan bibit.
3.      Bibit yang diambil harus bervariasi jenisnya, agar bisa dibandingkan hasil pertumbuhannya.
4.      Lokasi penempatan bibit harus masih terkena sinar matahari, hal ini dimaksudkan agar karang bisa memasak makanannya dengan bantuan sinar matahari.
5.      Pada saat melakukan pengikatan (di atas kapal), usahakan agar bibit karang jangan terlalu lama terkena sinar matahari hingga mengakibatkan bibit karang menjadi kering.  Untuk mengantisipasi hal seperti ini bibit karang bisa direndam dalam baskom atau styrofoam.
6.      Faktor keselamatan penyelam atau pekerja sangat diutamakan, dengan menggunakan peralatan safety (seperti pelampung, masker, snorkel, dll).
Sebelumnya, metode transplantasi seperti ini sudah dilakukan di desa Angsana, kecamatan Angsana. Karena metode ini biayanya lebih murah dan dianggap berhasil, maka dilakukan di desa-desa lainnya.
Bibit karang sebelum diceburkan
Bibit karang setelah diceburkan
            Pada awalnya, para nelayan desa Sungai Dua Laut belum pernah mengenal apa itu transplantasi dan bagaimana teknis pelaksanaannya.  Sebab, untuk di Kabupaten Tanah Bumbu ini, teknis transplantasi pertama kali di lakukan di desa Bunati kecamatan Angsana (metode rak besi).  Sedangkan untuk transplantasi yang dilakukan di desa Sungai Dua Laut ini, metodenya diinovasi menjadi metode lepas dasar.
            Para  nelayan telah mendeploy (menceburkan) transplantasi ini dengan penuh semangat, tak peduli panas dan terik matahari menerpa wajah dan tubuh mereka.  Yang mereka tahu adalah bahwa terumbu karang yang mereka tanam akan dapat tumbuh dengan baik, sebagaimana telah terbukti di desa sebelumnya (Angsana).
            Kedalaman lokasi deploy transplantasi karang ini hanya mencapai   1,5 – 5 m saja, kisaran tersebut pada saat air surut terendah dan pasang tertinggi.  Kecerahan air mencapai 75 – 150 cm, karena pada saat deploy gelombang agak besar dan mengaduk dasar perairan, namun lokasi ini terlindung gugusan karang sehingga kondisi perairan di sekitarnya lumayan teduh.
Para nelayan mengaku sangat puas dengan hasil kerja mereka.  Mereka sangat berharap agar kegiatan ini bisa dilaksanakan sesering mungkin dan sehingga pihak yang bersangkutan bisa membantu dalam pendanaannya.
 “Akhirnya….tuntun jua sudah gawiang kita…. mudahannya aja karannya bisa tumbuh subur.  Aming…” ucap salah seorang nelayan, dengan harapan agar kegiatan ini bisa ditiru oleh nelayan di desa-desa sekitarnya. 
Kegiatan transplantasi ini, terdiri dari beberapa tahap antara lain :
1.  Persiapan 
     a.  Persiapan alat dan bahan
     b.  Pembuatan substrat (cor beton) beserta tiang penyangga terbuat dari pipa paralon kecil (paralon listrik)
     c.  Pengeringan
2.  Penceburan ke laut (Launching/deploy)
     a.   Persiapan alat dan bahan 
     b.   Pengambilan bibit karang
     c.   Pelaksanaan transplantasi
     d.   Penanaman bibit karang ke dasar perairan
3.  Monitoring
     a.  Persiapan alat dan bahan
     b.  Pelaksanaan monitoring ke dasar laut
     c.  Evaluasi dan pelaporan
 Perlu kita ketahuii bahwa desa Sungai Dua Laut merupakan wilayah dominasi terumbu karang yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, tepatnya di Kecamatan Sungai Loban.  Kecamatan  ini terumbu karangnya lebih banyak dari pada di Kecamatan Angsana.  Dapat kita katakan bahwa terumbu karang yang ada di Kecamatan Sungai Loban (desa Sungai Loban, Sungai Dua Laut, Sebamban Lama dan Sebamban Baru) sekitar 60% mewakili eksistensi terumbu karang yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.  Selebihnya berada di Kecamatan Angsana dan Kecamatan Satui.  Selain itu, juga di Kecamatan Batulicin, Simpang Empat dan Kusan Hilir yang kondisinya banyak yang tertutup sedimen, karena di ketiga kecamatan tersebut banyak terdapat muara sungai dan diapit oleh selat. (echo)
“SAVE OUR CORAL REEFS...!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar