“BIOREEF”…. adalah
salah satu cara untuk menumbuhkan atau menempelkan bibit-bibit (planula)
terumbu karang, dengan bahan dasar terbuat dari batok (tempurung) kelapa. Cara ini cukup aman bagi karang dan sangat
ramah lingkungan. Pada prinsipnya,
planula karang yang ada di sekitar karang akan menempel pada permukaan batok
kelapa dan berkembang menjadi karang dewasa.
Di
Tanah Bumbu, bioreef ini pertama kali diperkenalkan oleh Balai Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, kepada Pemuda Sahabat Laut (PSL)
Angsana, dengan difasilitasi oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kalsel,
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu dan Penyuluh Perikanan.
Sebelumnya, bioreef
ini telah diteliti dan direkomendasikan oleh Balai Riset dan Observasi Kelautan
(BROK) di daerah Bali. Sesuai dengan
arahan dan bimbingan yang diberikan oleh tim BPSPL Pontianak, setelah beberapa
minggu akhirnya para PSL Angsana pun berhasil membuat 11 buah bioreef yang akan
disebar di laut Angsana.
Bioreef ini dibuat dari cor semen
yang berukuran 50 x 50 x 5 cm ( p x l x t ) dengan 9 buah tiang aluminium, dimana
masing-masing tiang terdiri dari 4 susun batok kelapa yang bagian dalamnya
diberi lobang dan dilapisi semen.
Dalam membuat bioreef, ada beberapa
bahan utama yang perlu dipersiapkan, diantaranya semen, besi betoniser, kawat,
batok kelapa, pipa aluminium persegi empat dan klem plastic. Sebelum dideploy ke laut, bioreef harus
benar-benar kering dan kuat agar tahan lama di dasar laut.
Dalam kesempatan ini, Ir. Andi
Riswandi, M.Si, selaku Kepala BPSPL Pontianak menyebutkan pasca kegiatan deploy
bioreef ini hendaknya jangan sampai disini saja, dia sangat berharap, agar
nantinya ada kegiatan monitoring yang dilakukan oleh PSL/masyarakat Angsana dan
penyuluh perikanan yang ada di lapangan yang dilakukan secara kontinyu dan
berkelanjutan. (echo).
SAVE OUR CORAL REEFS...!!!
Selamatkan Terumbu Karang Untuk Anak Cucu Kita...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar