Minggu, 21 Juli 2013

Menguak Tabir Karang Kima Angsana

Karang Kima, salah satu gugusan karang yang ada di perairan laut desa Angsana kecamatan Angsana dengan luas diperkirakan ± 10 ha, ternyata memiliki keunikan,  keunikan ini tidak semua dimiliki oleh gugusan karang lain yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. Adanya pengaruh pasang surut air laut mengakibatkan sebagian besar gugusan karang ini pada rataan terumbunya (reef plat) timbul ke permukaan air laut, jika air laut pada saat pasang surut tertinggi, pada bagian ini kedalamannya hanya  mencapai 3 – 5 m.  Sedangkan pada tubir (reef slove) pada saat air surut terendah kedalamnnya berkisar 2 – 5 m, sedangkan pada saat pasang tertinggi hanya mencapai  5 – 9 m.

Kima (Tridacna sp), asal mula namanya
"Karang Kima", begitu sebutan yang diberikan oleh masyarakat setempat, konon dulu banyak ditemukan Kima (tridacna sp), semacam kerang yang mempunyai cangkang yang kuat yang komponen utamanya terdiri dari calcium (zat kapur), ukurannya yang bervariasi dari yang kecil sampai berukuran diameter 1 m lebih.  Namun, hingga saat ini, Kima yang ada populasinya sudah mulai menipis.  Walaupun demikian, masih ada ukuran Kima yang hampir 1 m yang terletak pada kedalaman ± 5 m.       
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim survey yang terdiri Penyuluh Perikanan, Anggota Pemuda Sahabat Laut (PSL) Angsana dan nelayan setempat (Minggu, 03 Oktober 2010), pada reef plat (rataan  terumbu) pada saat kering (timbul ke permukaan laut), gugusan Karang Kima mengalami kondisi yang sangat kritis, hal ini disebabkan karena air pada habitat karang sangat minim dan sinar matahari yang terik langsung menghantam permukaan karang secara langsung.  Selain itu, ada pula biota laut yang terperangkap pada karang seperti ikan, kepiting, anemone, teripang, kima dan lain sebagainya.  Kondisi karang yang kering seperti ini bisa mencapai 5 – 8 jam.
Kondisi Karang Kima saat pasang surut terendah
 Karang yang ada pada daerah ini (reef plat) hampir   100 % merupakan karang massif (karang keras) dan lebih sedikit soft coral (karang lunak). Karang yang ada terdiri dari family faviidae, fungiidae, mussidae dan yang lainnya.  Namun kondisi karang yang ada didominasi dari family faviidae. 
Nah, sekarang bagaimana caranya bagi anda yang berminat untuk datang kesana? Caranya sangat mudah.  Gugusan terumbu karang ini bearada tepat di depan laut desa Angsana Kecamatan Angsana (Km 191).  Bagi anda yang datang dari arah Banjarmasin, objek wisata bahari ini berada setelah kecamatan Satui (Sei Danau).  Tepat  di tepi jalan provinsi ini ada persimpangan, pada arah sebelah kanan terdapat pintu gerbang yang bertulisan “OBYEK WISATA PANTAI ANGSANA BAHARI”.  Kawasan wisata bahari ini jaraknya ±7,6 km dari jalan raya, sehingga setelah sampai pintu gerbang harus menempuh waktu ±15 menit baru sampai pantai Angsana.  Nah, jika anda datang dari arah Batulicin, berarti letaknya di sebelah kiri jalan raya.  Mudah kan???
Untuk melihat secara langsung terumbu karang Kima ini hanya mencapai jarak tempuh ± 20 menit menggunakan kapal nelayan lho….!!!  Jangan lupa, kami tunggu kedatangannya ya?????? (echo).

“SAVE OUR CORAL REEFS!!! 

Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Pemerhati Terumbu Karang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar