Terumbu karang merupakan kumpulan ribuan karang yang menjadi tempat hidup,
berkembang biak, tumbuh, berlindung, serta sebagai tempat mencari makan bagi
ikan-ikan dan biota-biota laut yang ada di dalamnya.
Selain
itu, terumbu karang juga berfungsi sebagai penahan abrasi daerah pesisir dari
gempuran ombak dan badai. Di sisi lain,
terumbu karang berguna sebagai bahan baku obat-obatan, sebagai obyek wisata
serta sebagai obyek penelitian dan pendidikan serta sebagai tempat
berlindungnya biota-biota langka.
Terumbu karang yang ada di
dasar laut tampak seperti tumbuhan laut, tetapi sebenarnya mereka adalah
sekumpulan hewan-hewan kecil yang disebut Polyp. Polyp
adalah makhluk yang sangat sederhana dan merupakan hewn yang tak mempunyai
tulang belakang. Polyp ini masih
merupakan kerabat dekat dengan ubur-ubur, namun ukurannya saja yang lebih
kecil.
Pada polyp terdapat tentakel
yang berfungsi untuk menangkap berbagai jenis mangsa yang terdiri dari hewan
dan tumbuhan laut yang sangat kecil (plankton).
Pada tentakel polyp ini terdapat racun untuk memudahkan dalam menangkap
mangsa.
Pada dinding polyp terdapat 3 lapisan yaitu lapisan ekktoderm, endoderm dan
mesoglea. Lapisan ektoderm merupakan
lapisan terluar, lapisan mesoglea merupakan lapisan yang berada di tengah dan
lapisan endoderm merupakan lapisan yang paling dalam.
Dalam memasak makanan,
karang bersimbiosis dengn alga yang disebut Zooxanthellae
yang merupakan pemasak makanan bagi karang.
Seperti makhluk hidup yang
lainnya, karang juga melakukan reproduksi untuk tetap beradaptasi dari
kepunahan, hanya saja perlu diketahui bahwa waktu yang diperlukan oleh karang
untuk tumbuh sangat lama, yakni mencapai puluhan, ratusan dan bahkan ribuan
tahun. Sebagai pembanding, selama 1
tahun rata-rata karang hanya dapat menghasilkan batu karang setinggi 1 cm saja,
itu pun jikalau kondisi lingkungan perairan yang memadai.
Sebagai hasil sekreasi
dari polyp karang, karang ini menghasilkan endapan-endapan kapur yang berfungsi
untuk menyokong (penyangga).
Ada 2 cara karang
bereproduksi, yaitu cara seksual dan aseksual.
Cara seksual dilakukan dengan cara bertemunya gamet jantan dan betina di
dalam badan perairan kemudian membentuk zigot yang kemudian akan berkembang
menjadi larva planula. Sedangkan cara aseksual dilakukan dengan cara
membelah diri (memperbanyak diri), hal ini akan dilakukan oleh planula ketika
sudah tumbuh menjadi polyp karang.
Dengan diketahuinya begitu
besar manfaat terumbu karang dan pertumbuhannya sangat lambat, maka kami
mengajak kepada semua pihak mari kita lestarikan terumbu karang!!! (echo).
Save Our Coral Reefs!!!
Save Our Coral Reefs!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar