Eko Prio Raharjo Shandy, S.Pi |
Terumbu karang buatan (TKB) merupakan suatu upaya untuk
memperbaiki kondisi terumbu karang dan melestarikan biota-biota yang hidup
bersimbiosis dengannya. Biota-biota
tersebut diantaranya seperti ikan-ikan, alga, ganggang, anemone, kepiting,
udang-udangan dan lain sebagainya.
Dengan adanya terumbu karang buatan ini, diharapkan akan membawa dampak
terhadap lingkungan terumbu karang khususnya dan kelimpahan atau terbentuknya
suatu ekosistem baru bagi jenis-jenis ikan yang ada di perairan laut. Ada berbagai macam bentuk terumbu karang
buatan, yang salah satunya bentuk “pyramid”.
Bentuk ini mempunyai keunggulan mempunyai daya tahan terhadap gempuran arus dan
gelombang karena mempunyai bagian dasar yang relative lebih besar dari pada
bagian atasnya.
Tepatnya Sabtu, tanggal 20 februari 2010,
masyarakat desa Angsana Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu telah melabuh
sebanyak 21 (dua puluh satu) buah terumbu karang buatan bentuk pyramid yang
telah dibuat selama beberapa bulan sebelumnya.
Terumbu karang ini terbuat dari beton (semen) yang diberi kawat
betoniser (sebagai tulang) untuk penguat fisiknya. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara
lain Tenaga Ahli Pendamping, Pokmaswas Karang Kima, Penyuluh Perikanan, Pemuda
Sahabat Laut (PSL), Aparat Desa dan Karang Taruna.
TKB Piramid siap yang diceburkan |
Guna kelancaran kegiatan tersebut, sarana ditunjang
dengan perahu motor dan peralatan scuba yang lengkap disertai peralatan
underwater camera untuk dokumentasi selama kegiatan berlangsung juga peralatan
pendukung lainnya. Piramid ini berukuran
50 x 50 x 60 cm (p x l x t), dengan berat antara 40 – 60 kg per buah, yang
dicetak menggunakan alat pencetak yang dirancang secara khusus oleh masyarakat
Angsana.
Kegiatan ini merupakan bantuan pemerintah
pusat yakni Dirjen Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Departemen
Kelautan dan Perikanan tahun anggaran 2009 melalui Dinas Kelautan dan Perikanan
Kab. Tanah Bumbu, yang diberikan secara langsung kepada Kelompok Masyarakat
Pengawas (POKMASWAS) “Karang Kima” yang ada di desa Angsana pada kegiatan
PNPM-KP Tahun 2009. Kegiatan ini
dimaksudkan agar bisa menumbuhkembangkan kesadaran betapa pentingnya
pelestarian sumberdaya hayati kelautan dan perikanan yang ada di daerah-daerah
yang mempunyai wilayah pesisir khususnya.
Pada ke4 bagian sisi pyramid ini diberi
lobang masing-masing 3 buah, sehingga total lobang sebanyak 12 buah per buah
pyramid. Lobang-lobang ini dimaksudkan sebagai
pintu bagi ikan-ikan keluar dan masuk untuk bersarang di dalam pyramid.
Piramid-piramid tersebut diletakkan
berdekatan dengan Karang Kima, salah satu gugusan karang yang terbesar di
Angsana.
Setelah 15 hari kemudian dilakukan
monitoring, pada saat monitoring pada permukaan pyramid sudah ditumbuhi alga
dan sudah ada gerombolan ikan yang terkumpul, diantaranya dari family Lutjanidae, Lethrinidae, Labridae, Scaridae,
Pomacentridae dan Tetraodontidae. (echo).
Kondisi pada saat monitoring setelah 1 bulan launching |
SAVE OUR CORAL REEFS…!!!
Untuk Anak dan Cucu Kita…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar