Transplantasi
karang metode lepas dasar merupakan metode yang sangat sederhana, praktis, mudah
dan memerlukan biaya yang lebih murah, sebab dalam metode ini tidak menggunakan
rak besi. Metode lepas dasar hanya dilakukan
dengan cara meletakkan substrat di dasar perairan pada lokasi transplantasi
yang terbuat dari beton semen yang dipasang pipa PVC yang lebih kecil sebanyak
4 (empat) buah per substrat. Melalui pipa PVC inilah, bibit karang diikat
dengan kuat supaya tidak terlepas. Jadi,
jika kita membuat 50 buah substrat, berarti kita telah mentransplantasi
sebanyak 200 bibit karang.
Transplantasi
metode lepas dasar ini ditulis berdasarkan pengalaman dan rekayasa teknologi dari
penyuluh perikanan (penulis) yang sudah dipraktekkan di desa binaan dengan
melibatkan seluruh lapisan masyarakat setempat.
Secara
teknis, ada beberapa tahap yang dilakukan dalam membuat transplantasi metode
lepas dasar ini, antara lain :
1. Persiapan
Sebelum
melakukan pembuatan transplantasi harus disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan ini meliputi :
a.
Cetakan
substrat =
Min. 1 buah
b.
Pipa
paralon /PVC yang kecil =
10 batang
(untuk instalasi
listrik)
c.
Semen = 1 sak
d.
Pasir
kasar =
Secukupnya
e.
Taging
(Kertas Nama) =
50 – 60 lembar
yang sudah
dilaminating
f.
Lem
plastik =
5 batang
g.
Klem
plastik (Pengikat bibit) =
3 bungkus
h.
Paku
kecil = Seperlunya
i.
Cetok =
Seperlunya
j.
Kuas = Seperlunya
Untuk cetakan
substrat, dapat diolah sendiri dengan cara sebagai berikut :
Potong pipa
paralon/PVC 10 in dan 5 in masing-masing setinggi 10 cm, kemudian belahlah
secara pertikal pipa yang 10 in hingga mudah dibuka, ini dimaksudkan agar
memudahkan proses pelepasan antara pipa dan adonan semen pada saat pencetakan
substrat. Pada sebelah kiri diikatkan
semacam tali pengaman yang dikaitkan pada paku di sebelah kanan (supaya mudah,
paku dipotong). Hal ini dimaksudkan agar
pada saat pencetakan substrat, posisi cetakan tetap dan tidak berubah menjadi
lebih besar, yang dikarenakan pipa dipotong secara vertical tadi. Untuk memudahkan dalam proses pencetakan,
maka di bagian kiri dan kanan pipa 10 in tadi diberi pegangan, sehingga kalau
kita mau melepas adonan dengan cetakan, tinggal menarik pegangan kea rah luar,
maka cetakan pun terbuka dan siap kita angkat, sedangkan adonan semen
tertinggal di bawah/di lantai. Pada saat
melakukan pencetakan, pipa 10 in berada di luar, sedangkan yang 5 in berada di
dalam. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada gambar berikut :
2. Pelaksanaan
a.
Pembuatan
Substrat Beton
Setelah cetakan
selesai diolah, maka tahap selanjutnya adalah membuat substrat beton yang
bahannya terdiri dari adonan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 bagian,
adonan diaduk harus benar-benar rata agar kuat dan tidak mudah merembes dan
rusak di dalam air akibat terkena arus air.
Adonan jangan terlalu encer, agar dalam pencetakan mudah memisahkan
cetakan dan substratnya.
Setelah adonan
selesai, pasang cetakan sedemikian rupa, lalu masukkan sedikit demi sedikit
adonan semen ke dalam cetakan (yang diisi adonan adalah ruang antara pipa besar
dan kecil, sedangkan ruang bagian dalam pipa kecil dibiarkan kosong untuk memasukkan
tangan mengambil pipanya). Masukkan
adonan sambil ditumbuk dengan kayu agar substrat yang dihasilkan lebih padat
dan kuat. Namun sebelumnya, tali
pengaman sudah terpasang agar cetakan tidak berubah bentuk akibat tekanan
penumbukkan tadi.
Setelah adonan semen
mencapai permukaan pipa, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menancapkan
pipa paralon paling kecil (pipa instalasi listrik) yang sudah dipotong-potong
ukuran 12 cm sebanyak 4 buah per unit substrat sambil meratakan ke 4
permukaannya. Setelah itu, dibawa
ketempat dimana kita mau mengeringkannya, lalu taruh di tanah kemudian masukkan
genggaman tangan ke bagian dalam pipa kecil (5 in), tekan pipa supaya bergerak
dan putar ke kiri dan ke kanan secara perlahan dan bergantian sambil mengangkat
pipa agar terpisah dari adonan. Setelah
terlepas, kemudian lepaslah tali pengaman dan tarik
pegangan ke arah luar agar pipa terpisah dengan adonan substrat, kemudian tarik
ke atas secara perlahan. Dengan
demikian, kedua pipa sudah terpisah dari subtrat yang terletak di lantai/tanah
lalu diratakan dengan kuas, kemudian keringkan sekitar 2 – 4 hari sampai
benar-benar kering. Supaya ini berhasil,
perlu diingat bahwa adonan semen jangan terlalu encer. Berdasarkan pengalaman, dalam 1 sak semen
dihasilkan antara 50 – 60 buah substrat transplantasi atau 200 – 240 buah bibit karang yang
ditransplantasi.
Setelah benar-benar
kering, agar lebih kuat, pipa plastik (untuk instalasi listrik) yang dalamnya
masih kosong ini diisi dengan adonan semen dan air supaya tidak pecah dan tahan
lama.
b.
Pemasangan
Taging (Kertas Nama)
Setelah substrat
dirasa sudah benar-benar kering, maka tahap selanjutnya adalah pemasangan
tagging pada masing-masing substrat.
Pemasangan ini dilakukan untuk mempermudah monitoring nantinya, bias
diketahui bibit yang berada disubstrat mana aja yang pertumbuhannya baik,
kurang baik, rusak, dan lain sebagainya.
Pemasangan ini
dilakukan dengan cara mengelem taging (yang sudah dilaminating, agar tidak
basah dan rusak) pada substrat, untuk menambah daya kuat maka bias ditambak
dengan memakunya secara perlahan dengan paku ukuran kecil.
c.
Launching
Ke Perairan Laut
1. Survey
calon lokasi pengambilan bibit
2. Survey
calon lokasi peletakkan substrat
3. Pengambilan
bibit karang
4. Pengikatan
bibit karang ke substrat
5. Peletakkan
substrat ke dasar perairan
Setelah selesai
semua, tahap berikutnya adalah launching atau peletakkan/penenggelaman substrat
yang sudah diikatkan bibit ke perairan laut.
Sebelumnya, harus dilakukan terlebih dahulu calon lokasi pengambilan
bibit karang dan lokasi peletakkan substrat.
Usahakan jangan sampai terlalu jauh, untuk mempermudah pengangkutan
(transportasi bibit). Lokasi pengambilan
bibit karang dan peletakkan bibit kondisi kualitas airnya harus relatif sama
dan jangan sampai terlalu mencolok perbedaannya. Pengambilan bibit dilakukan dengan
menggunakan tang atau penjepit serta harus memakai kaos tangan supaya tidak
luka terkena karang dan ditempatkan dalam keranjang atau wadah yang mudah
dibawa saat menyelam.
Pada saat melakukan
pengikatan bibit pada substrat, bibit karang harus tetap berada dalam air,
dengan menaruhnya di dalam bak atau baskom yang diisi air. Bibit karang diikatkan pada masing-masing
substrat pada pipa paralon (1 buah substrat terdiri dari 4 buah bibit karang).
Setelah selesai
pengikatan bibit, maka substrat harus segera ditenggelamkan ke dasar perairan.
Hal ini dimaksudkan agar bibit karang tidak stress dan mempengaruhi survival
rate (daya tahan hidup) karang itu sendiri.
Bibit karang bisa
diletakkan pada kedalaman antara 1 – 10 m, tergantung kondisi perairan yang
ada. Sangat diharapkan jika bibit karang
diletakkan pada bagian yang terlindung dari hempasan ombak yang dapat
menyebabkan kegagalan transplantasi karang.
Untuk mempermudah dalam
mencari lokasi, sebaiknya diberi tanda berupa pelampung (buoy) yang dipasangi
bendera.
3. Monitoring
Tahap terakhir adalah
monitoring, monitoring ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bibit karang yang
ditransplantasi, apakah berhasil atau tidak, yang meliputi SR, pertumbuhan
koloni dan individu karang, kondisi kualitas perairan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kelangsungan hidup karang.
Monitoring dilakukan
sebanyak 4 bulan sekali, jadi dalam 1 tahun dilakukan sebanyak 3 kali monitoring,
tergantung kondisi cuaca dan laut.
Dengan adanya monitoring ini, dapat diketahui informasi mengenai hasil
transplantasi karang.
Akhirnya, setelah
anda mengetahui, memahami dan mengilhami, semoga anda bisa menerapkan pada
daerah/wilayah anda yang terumbu karangnya mengalami kerusakan. Segala amal dan perbuatan yang ikhlas hanya
mengharapkan ridho Allah SWT semata, dengan memberikan banyak keuntungan kepada
sesama manusia (khususnya nelayan), insya allah akan mendapat ganjaran yang
setimpal dari-Nya di akhirat kelak.
Semoga terumbu karang
kita selalu jaya, lestari dan tumbuh kembang dengan baik. (echo).
SAVE OUR CORAL
REEFS!!!
Untuk masa depan kita, untuk anak cucu kita……
Amin ya rabbal alamiin.
Salam Lestari….!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar