Let's Conservancy!!!
Dewasa ini, peranan terumbu karang kian
diperhatikan demi untuk kelangsungan hidup para nelayan. Bagaimana tidak, dengan adanya terumbu
karang, akan memperkaya stok ikan dan biota laut lainnya yang siap dipanen oleh
nelayan. Dengan hasil tangkapan, mereka
mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga mereka.
Terumbu karang
berguna sebagai habitat ikan-ikan dan biota laut lainnya. Dengan adanya terumbu karang, ia akan
terhindar dari predator dan serangan
ikan buas lainnya. Terumbu karang merupakan
ekosistem perairan dangkal yang hangat dan begitu kompleks. Di dalamnya tersedia berbagai makhluk dengan
kesimbangan ekosistem yang sempurna.
Desa Angsana
Kecamatan Angsana, merupakan salah satu desa yang termasuk kawasan konservasi
perairan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan keanekaragaman terumbu karang yang
dimilikinya, menjadikan ia sebagai wisata unggulan di Kalimantan Selatan.
Mengingat
sejarah beberapa tahun silam, dalam perkembangannya Wisata Angsana Bahari dan
Terumbu Karang tidak terlepas dari berbagai pihak, yang salah satunya adalah
buah dari semangat dari kiprah penyuluh perikanan sejak tahun 2007 hingga sekarang. Dalam perjalanannya, semua itu tidaklah
diperoleh secara gratis dan mudah, tetapi diperoleh dengan perjuangan yang
pahit, sulit dan menegangkan.
Penyuluh perikanan, merupakan tombak dari
keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan yang menjelma dan berbaur
kepada masyarakat hingga secara kasat mata ia tidak bisa dilihat, namun bisa
dirasakan oleh segenap hati nurani bagi masyarakat perikanan yang mempunyai
semangat dan dedikasi yang tinggi untuk maju, tumbuh dan berkembang.
Dalam histori
perjalanannya, kegiatan konservasi berawal dari kegiatan survey, monitoring dan
observasi di lapangan yang kesemua itu tidak diperoleh dengan mudah. Setelah data, informasi dan dokumentasi
diperoleh kemudian diekspose ke berbagai media.
Hari demi
hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun pun silih berganti. Akhirnya, sebagai bukti dan hasil perjuangan,
sejak beberapa tahun silam hingga kini, Wisata Angsana Bahari dan Terumbu
Karang pun telah mulai dilirik dan dikunjungi oleh khalayak ramai.
Dalam perkembangannya,
hingga sekarang penyuluh perikanan tidak saja membina dan mengkader para
kelompok pelaku utama perikanan, tetapi juga masyarakat umum dan para
pengunjung selalu diberikan pengetahuan mengenai konservasi terumbu karang, teknik
transplantasi dan snorkeling. Begitu
pula halnya dengan “pelajar”, yang juga tidak luput menjadi obyek sasaran
penyuluhan bagi penyuluhan perikanan.
Beberapa waktu
yang silam, sebanyak 16 (enam belas) orang pelajar beserta pendampingnya yang
tergabung dari Team Pengembara Dewan Kerja Gerakan Pramuka Kwartir Liang
Anggang (Banjarbaru, Kalimantan Selatan).
Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Ikatan Penyuluh Perikanan
Indonesia (IPKANI) DPC. Tanah Bumbu dengan Team Pengembara Dewan Kerja Gerakan
Pramuka Kwartir Liang Anggang. Pada
kegiatan ini, para peserta diberikan materi berupa fungsi dan peranan terumbu
karang, teknis transplantasi karang dan cara melakukan snorkeling yang baik dan
ramah lingkungan. Pada praktiknya,
mereka diajak secara langsung ke lapangan (ke gugusan terumbu karang, Batu
Anjir).
Selama 2 (dua) hari, para pelajar
nginap di homestay warga di pantai Angsana, selama itu juga mereka diajarkan,
dibekali dan digembleng oleh penyuluh perikanan dengan harapan akan timbul di
hari mereka akan kecintaan terhadap terumbu karang ini.
Tepat pukul 08.00 Wita,
dengan sebuah kapal nelayan, kami pun menuju Batu Anjir, salah satu gugusan
karang yang ada di Angsana. Demi untuk
keselamatan (safety) peserta dianjurkan menggunakan lifejacket atau
pelampung. Sesampai disana, peserta
diberikan pemahaman kembali tentang apa yang sudah diajarkan, setelah itu
langsung praktik di lapangan. Sebelum
praktik transplantasi, peserta terlebih dahulu diajarkan teknik snorkeling,
yaitu menggunakan peralatan masker dan snorkel untuk menunjang deploy
(penceburan) subtrat transplantasi ke dasar perairan nanti.
Pada saat
transplantasi, penyuluh perikanan mencontohkan terlebih dahulu bagaimana cara
mengambil bibit ke dasar laut, pemotongan bibit, pengikatan bibit, hingga
deploy ke dasar laut. Kemudian aksi ini
diikuti oleh seluruh peserta satu persatu sembari mereka ber”photo selfy”
dengan hasil transplantasi yang sudah mereka buat.
Menurut Syendie, selaku
pendamping rombongan, ia sangat terkesan
dan tidak menyangka kalau di Kalsel itu ada pemandangan bawah laut yang
mempesona ini. Salah satu peserta,
Leny, sangat senang dengan adanya kegiatan ini, sebab menurutnya, kegiatan ini
memberikan mereka keterampilan dan pengalaman mengenai cara snorkeling dan
transplantasi karang secara langsung di lapangan. Mereka berharap agar di lain waktu dan
kesempatan, bisa kembali ke Angsana sekaligus monitoring kondisi pertumbuhan
terumbu karang yang sudah mereka tanam.
Let’s
Save Our Coral Reefs!!!
Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Pemerhati Terumbu Karang
Oleh : Eko Prio Raharjo, S.Pi - Pemerhati Terumbu Karang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar