Rabu, 30 April 2014

IPKANI TANAH BUMBU GELAR BIMTEK TRANSPLANTASI KARANG METODE LEPAS DASAR DAN SNORKELING

Ketua IPKANI Tanah Bumbu, Sang Instruktur Pelatihan
Kegiatan Bimtek (Bimbingan Teknis) merupakan salah satu metode penyuluhan yang bertujuan untuk menyampaikan teknik atau cara melakukan suatu terapan teknologi, atau istilah lainnya dalam penyuluhan lebih dikenal dengan sebutan Demcara (Demonstrasi Cara).  Dengan demikian, diharapkan para peserta atau sasaran yang disuluh mengetahui cara atau teknologi yang disampaikan.  Selama 2 hari berturut-turut, bertempat di Pantai Wisata Angsana Bahari Desa Angsana Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, telah dilaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Transplantasi Karang Metode Lepas Dasar.  Kegiatan ini kerja sama DPC. IPKANI Tanah Bumbu dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris STAIN Palangkaraya yang difasilitasi desa setempat.
Materi yang disampaikan meliputi Teknis Transplantasi Karang Metode Lepas Dasar, Pengenalan Fungsi dan Peranan Alat Snorkeling, Standar Operasional Snorkeling, dan Masalah-masalah Yang Timbul Saat Melakukan Snorkeling.  Selain itu, pada kegiatan ini tidak hanya materi saja yang disampaikan, tetapi para peserta juga langsung  praktek ke laut Angsana.  Sebagai Narasumber, Eko Prio Raharjo, S.Pi, yang juga Ketua DPC. IPKANI Tanah Bumbu.
Sang Instruktur Mempraktekkan Teknis Transplantasi
Kali ini kegiatan transplantasi bukan hanya diperkenalkan pada masyarakat setempat saja, melainkan juga pada masyarakat umum (pemuda, pemudi, tua, muda, dll). Pada Bimtek ini, pesertanya adalah para mahasiswa dan mahasiswi dari luar daerah (Palangkaraya, Kalteng).
Tujuan kegiatan bimtek ini antara lain adalah sebagai berikut  :
  1. Untuk memperkenalkan terumbu karang yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu
  2. Untuk memperkenalkan teknis transplantasi karang yang ada (metode lepas dasar)
  3. Untuk memperkenalkan alat snorkeling dan cara menggunakannya
  4. Untuk memotivasi para peserta supaya bisa dan tertarik untuk melestarikan terumbu karang ke depan
  5. Untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan perilaku serta pengalaman ke arah pelestarian terumbu karang
  6. Untuk melestarikan terumbu karang yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu khususnya dengan melibatkan masyarakat umum.
 Materi yang disampaikan berupa teori dan praktek, untuk teori dilakukan pada  Sabtu malam (malam Minggu) tanggal 08 Februari 2014 bertempat di Posko Pantai Angsana yang juga merupakan Pos Penyuluhan.  Pada malam ini, para peserta diperkenalkan mengenai arti dan peran terumbu karang beserta gambarnya, peralatan snorkeling (masker, snorkel dan fin).  Sedangkan pada pagi harinya (Minggu siang) tanggal 09 Februari 2014, setelah sarapan, materi dilanjutkan dengan materi SOP snorkeling dan masalah-masalah yang timbul saat melakukan snorkeling.  Materi ini disampaikan dengan maksud bahwa para peserta telah menguasainya sebelum turun ke lapangan, hingga diharapkan akan terhindar dari bahaya dan hal-hal yang tidak diinginkan.  Setelah sarapan, para peserta langsung diarahkan untuk melakukan pemanasan selama ± 15 menit, setelah itu langsung bersiap-siap ke laut.
Photo Bareng Di Pantai Angsana
Setelah beberapa saat, akhirnya para peserta sudah menuju Batu Anjir, yang merupakan calon tempat untuk melakukan transplantasi karang.  Setelah sampai disana, instruktur menjelaskan asal usul nama Batu Anjir dan sejarahnya, kondisi terumbu karangnya, kemudian memaparkan teknik melakukan snorkeling yang baik dan benar sesuai SOP yang ada.  Tahap pertama, yang dilakukan oleh peserta adalah praktek melakukan snorkeling kemudian transplantasi karang.  Sebab, setelah peserta menguasai snorkeling baru bisa melakukan transplantasi karang.  Pada tahap kedua, peserta diajarkan teknis transplantasi yang meliputi :
1.   Pemilihan calon lokasi
Untuk memilih calon lokasi transplantasi, peserta diajarkan dan praktek mengenai cara memilih calon lokasi yang baik seperti dasar laut atau kondisi karang yang rusak hingga terlihat rubble (patahan karang), dead coral with alga (alga mati yang ditumbuhi lumut, serta adanya rock (bebatuan), dan lain-lain.
2.   Pengambilan bibit
Untuk mengambil bibit, peserta diajarkan teknik mengambil bibit dengan menggunakan tang, setiap koloni karang hanya sebagian saja yang diambil, jangan seluruhnya hingga akan bisa menghilangkan koloni atau individu karang yang ada.
3.   Pemotongan bibit
Peserta diajarkan dan praktek bagaimana cara memotong bibit karang yang baik sehingga tidak melukai tangan dan tidak mengakibatkan karang stres dan akhirnya mati.
4    Pengikatan bibit pada subtrat
Setelah bibit karang dipotong-potong dengan menggunakan tang, peserta langsung praktek mengikat bibit pada subtrat di bagian pipa paralon yang ada di tengah-tengah subtrat.  Pengikatan  menggunakan kabel tis dari plastik.
5.   Deploy dan penyusunan di dasar laut
Pada tahap ini, masing-masing peserta langsung melakukan deploy atau menceburkannya ke dasar laut dengan menaruhnya secara langsung sambil menyusunnya dengan jarak ± 50 cm dari masing-masing subtrat.
6.   Monitoring
       Tahap monitoring hanya dijelaskan oleh instruktur, karena monitoring ini dilakukan setelah transplantasi karang dilakukan selama 3 bulan, 6 bulan atau bahkan 1 tahun sekali, tergantung dari anggaran biaya, kondisi cuaca dan tujuan monitoring.
Setelah semua subtrat diceburkan semua, materi selanjutnya adalah acara bebas, dalam kegiatan para peserta dipersilakan melakukan snorkeling sepanjang tidak mengganggu biota laut dan tidak bertentangan dengan standar operasional prosedur yang telah disampaikan. (echo).